Daftar isi
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia, Jerman dan Prancis
OTCA.CO.ID – Pendidikan adalah kunci keberhasilan sebuah negara, bahkan kemajuan sebuah negara salah satunya tergantung dengan bagaimana pemerintahan sebuah negara memuliakan pendidikan dan pemerataannya.
Nah, disini kita akan membahas tentang sistem pendidikan Perancis dan Jerman, hal ini dapat kita gunakan untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.
Sistem Pendidikan Jerman
Sistem pendidikan di Jerman adalah desentralisasi, mulai dari level SD sampai dengan sekolah menengah. Beberapa Lander (penguasa daerah) membuat berbagai ketentuan konstitusi mereka masing-masing mengenai pengaturan masalah-masalahpendidikan, dan seluruhnya melalui proses legislative.
Alokasi biaya pendidikan sepenuhnya bersumber dari Lander (Daerah) danmasyarakat setempat, kecuali untuk pendidikan tinggi. Menjadi tanggung jawabpemerintah federal. Hampir semua program pendidikan di jerman bersifat gratis(termasuk pembebasan uang kuliah di pendidikan tinggi).
Jerman hanya memiliki dua jenjang pendidikan, Pra Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dasar (Grundschule) dan pendidikan lanjutan (Gymnasium, Realschule atau Berufschule).
Jenjang pendidikan pra perguruan tinggi di Jerman memerlukan waktu tempuh normal selama 13 tahun (berbeda dengan di Indonexia, dimana pendidikan SD-SLTP-SLTA bisa diselesaikan hanya dalam waktu 12 tahun). Pendidikan sekolah dasar (Grundschule) diberikan dari kelas 1-6, dan setelah itu siswa diberikan kesempatan untuk memilih melanjutkan ke Gymnasium, Realschule atau Berufscule.
Sistem Pendidikan Prancis
Prancis adalah tergolong Negara yang telah maju industrinya dari antara Negara maju di barat lainnya.
Di negara Perancis seorang peserta didik mengenyam pendidikan dimulai pada saat anak berusia 2 atau 3 tahun setara dengan play group hingga 17 tahun disana peserta didik langsung diarahkan pada bakat dan minat dan pada pemahaman konseptual, para siswa terbiasa belajar dengan pola keras, disiplin dan dipenuhi dengan tugas.
Pemerintah Perancis telah menganggarkan 23% pendapatan negaranya untuk pendidikan yaitu adanya pendidikan gratis dari TK hingga SMA dan gaji guru yang besar, disana gaji guru mencapai hingga 50 – 60 juta perbulan.
Sejak tahun 1967, semua anak di Perancis dikenakan wajib belajar sampai dengan umur 16 tahun. Seperti di negara-negara lain, sekolah di Perancis dimulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK)/Ecole Maternelle sebagai tingkat pra-sekolah. Seorang anak yang sudah berumur 2 tahun dengan ditambah syarat-syarat tertentu sudah boleh masuk TK.
—–
Baca Juga : Mengenal apa itu DELF dan DALF untuk keperluan studi lanjut di Prancis
—–
Sistem pendidikan Prancis terbagi menjadi 3 Jenjang :
Dimulaindari Pendidikan dasar, Pendidikan menengah hingga pendidikan atas.
Pada jenjang pendidikan dasar, dimulai dari tingkat TK (Ecole Maternelle) sebagai tingkat prasekolah. Anak yang sudah berumur 2 tahun sudah boleh masuk TK. Pendidikan pra-sekolah sendiri dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu: kecil, sedang, dan besar. Pada tahap ini anak-anak diperkenalkan praktek cara hidup secara berkelompok, penekanan keterampilan sederhana, dan pengenalan huruf dan angka.
Pendidikan menengah di Perancis dibedakan menjadi dua, yaitu College (setingkat SMP) dan Lycee (setingkat SMA).
Pada pendidikan menengah tingkat pertama, anak belajar selama 4 tahun dan pada tingkat akhir anak diberi kesempatan untik memilih jurusan ke Sekolah Lanjutan Atas (SLA= Lycee). Pada tingkat ini pun peserta didik tidak dipungut biaya dan buku-buku pelajar diberikan secara gratis.
Sedangkan untuk pendidikan menengah atas (Lycee) ditempuh selama 3 tahun, yaitu: kelas 2, kelas 1, dan kelas terminal dengan tetep mempertahankan pendidikan fundamental yang relative homogeny pada semua jurusan.
Sistem pendidikan di Perancis dari awal sudah dapat mendeteksi bakat dan kemampuan anak, dan sudah bisa menentukan jurusan sesuai minat anak sejak dini. Jadi tidak semua anak berlomba-lomba ingin menjadi insinyur atau jurusan teknik,. Siswa juga tidak dituntut harus menguasai seluruh mata pelajaran, akan tetapi cukup hanya basicnya saja, baru bidang yang sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa dipelajari secara lebih mendalam, sehingga lebih fokus.
Sistem Pendidikan Indonesia
Indonesia memebagi pendidikan menjadi 5 jenjang, diantaranya : Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) atau prasekolah
Waktu belajar satu atau dua tahun yang menampung anak usia lima sampai enam tahun. Di Tingkat prasekolah ini, pendidikan lebih di fokuskan pada permainan.
Sekolah dasar : waktu belajar enam tahun bagi anak usia tujuh sampai duabelas tahun. Sekolah Menengah Pertama (SMP) waktu belajar 3 tahun dan sekolah menengah atas. Pada sekolah Menengah atas terdapat penjurusan IPA, IPS dan Bahasa setelah belajar selama 1 tahun. Lama belajar di tingkat ini juga 3 tahun.
—–
Baca Juga : 10 Universitas Terbaik di Prancis
—–
Wajib belajar 12 tahun dimulai dari Sekolah dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Namun seiring berkembangnya zaman, sistem pendiidkan di Indonesia juga meningkat dengan banyaknya mahasiswa baru di setiap universitas di Indonesia.
pada tingkat perguruan tinggi perl menempuh waktu tiga tahun sarjana muda, lima sampai tujuh tahun sarjana, dapat berbentuk Universitas, Institut, Akademi, atau Sekolah Tinggi.
Untuk biaya pendidikan di Indonesia, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD belumlah dipenuhi hingga saat ini. APBN Tahun Anggaran 2008 telah disahkan pada Rapat Paripurna DPR, 9 Oktober 2007 lalu dan menetapkan alokasi anggaran pendidikan hanya 12 persen.