Pakaian Tradisional Korea

Pakaian Tradisional Korea Selatan : Hanbok

 

Pakaian Tradisional Korea

Setiap negara pastinya memiliki kebudayaannya sendiri-sendiri. Kebudayaan ini berakar dari warisan turun-temurun dan kebiasaan masyarakat setempat. Salah satu negara yang kaya akan budaya adalah Korea Selatan atau yang kerap kita singkat sebagai Korsel.

Baca juga : Budaya Korea Selatan

Kebudayaan masyarakat Korea Selatan dapat dicerminkan melalui aktivitas sehari-hari masyarakatnya. Salah satu kebudayaan unik tersebut adalah pakaian tradisional Korea.

Baca juga : 5 Kawasan Street Food Korea Recomended

Pengertian Hanbok, Pakaian Tradisional Korea

Seperti yang dilansir dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Hanbok merupakan pakaian tradisional milik masyarakat Korsel yang terinspirasi dari Hanfu yang merupakan pakaian tradisional Cina Kuno. Pakaian Hanbok ini biasanya memiliki warna cerah, dengan garis sederhana dan tidak memiliki saku.

Secara harfiah, Hanbok ini berarti “Pakaian Orang Korea”. Namun saat ini, Hanbok sendiri lebih mengacu pada “Pakaian Gaya Dinasti Joseon” yang biasanya dipakai di event-event tertentu. Contoh, dipakai dalam merayakan festival tradisional.

Baca juga : 10 Rekomendasi Film Korea 2021 Yang Wajib Kamu Tonton

Sejarah Pakaian Tradisional Korea, Hanbok

Hanbok ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Mulai dari zaman kerajaan-kerajaan sebelumnya hingga masa modern seperti saat ini. Beberapa komponen dasar Hanbok (seperti jeogori, baji, dan chima) ini diyakini sudah digunakan sejak lama. Namun, pakaian ini sendiri baru benar-benar mulai berkembang pada zaman 3 kerajaan.

Lukisan yang ada dalam situs makam Goguryeo juga menunjukkan lukisan laki-laki & wanita yang mengenakan celana panjang ketat dengan baju berukuran sepinggang. Struktur tersebut tampaknya tidak mengalami banyak perubahan hingga saat ini.

Baca juga : 5 Tips Liburan Hemat ke Korea Selatan

  • Hanbok pada Periode Goryeo (918–1392)

Ketika Dinasti Goryeo berdamai dengan Kerajaan Mongol. Raja Goryeo kemudian menikahi Ratu Mongol. Pakaian para pegawai kerajaan di masa itu pun mulai mengikuti gaya Mongol. Akibat pengaruh dari Gaya Mongol ini, chima dalam hanbok jadi lebih pendek, jeogori diikat ke bagian dada dengan pita yang lebar, sementara itu lengan bajunya jadi lebih ramping. Para pejabat berpangkat rendah pun mulai menggnakan jiknyeongpo yang kemudian juga diperkenalkan sebagai pakaian rakyat jelata.

Baca juga : Rekomendasi Skincare terbaik Korea

  • Periode Joseon

Pada periode ini Hanbok wanita mengalami beberapa perubahan. Secara perlahan, ia mulai menjadi ketat dan lebih pendek. Di abad ke-16, Jeogori jadi lebih menggelembung dan panjangnya mencapai pawah pinggang. Sementara itu, Chima dibuat panjang. Ditambah dengan penggunaan Heoritti atau Heorimari yang berfungsi sebagai korset.

Sementara itu, pada masa pertengahan Dinasti Joseon. Para pria mulai mengenakan Dopo atau jubah/jas luar yang biasa digunakan oleh kaum bangsawan. Para bangsawan pun memiliki varian pakaian yang lebih beragam.

Baca juga : Tempat Wisata di Korea Selatan

Dimasa-masa kerajaan, biasanya para pria dan wanita akan memelihara rambut mereka hingga panjang. Ketika menikah, mereka akan mengkonde rambutnya. Para pria akan mengonde/mengikat rambutnya hingga ke atas kepala (sangtu). Sementara wanita akan mengonde rambutnya di belakang kepala/di atas leher belakang.

Baca juga : Artis Korea yang Pernah Tinggal di Indonesia

  • Hanbok Modern

Di masa modern ini, Hanbok (khususnya untuk anak-anak) dibagi menjadi beberapa bagian sehingga dapat digunakan dengan lebih mudah. Orang-orang modern akan mengenakan pakaian tradisional Korea ini ketika ada festival ataupun perayaan khusus yang penting.

Kamu bisa menjajal pakaian tradisional Korea satu ini ketika tengah berlibur disana ya. Kamu bisa membelinya di toko pakaian Hanbok sebagai kenang-kenangan (harganya cukup mahal). Atau kamu bisa menyewanya di beberapa tempat di Korea dan kemudian bisa kamu gunakan untuk berfoto-foto.

Apakah kamu tertarik mencoba pakaian tradisional asal Korea Selatan kali ini?

Baca juga : Perbedaan Budaya Korea Selatan dan Indonesia

 

 

 

 

Konsultasi Program Studi/Karir di Jerman Klik Link Dibawah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top