Hitung-hitungan Gaji G to G Korea Selatan dan Biaya Hidup

Penasaran atau tertarik dengan gaji G to G Korea Selatan? Program ini jadi salah satu program yang banyak diminati!

Bukan hanya bertemu dengan idola mereka di Korea Selatan, melainkan penghasilan atau gaji bulanan yang didapat juga terbilang lumayan.

Apalagi, G to G sendiri menjadi program resmi kerja sama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Korea Selatan. Sehingga, tahapan dan pelaksanaan semua resmi dari pemerintah, bukan dari lembaga swasta.

Lantas, yang menjadi pertanyaan, berapa besaran gaji program G to G Korea Selatan? Berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai rincian informasi gaji dan biaya hidupnya.

Bisa Mencapai Puluhan Juta Rupiah

Sebelum membahas lebih dalam mengenai gaji G to G Korea Selatan, penting untuk memperhatikan dari program ini sendiri.

Program G to G Korea Selatan menjadi program resmi jalinan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Korea Selatan. Hal ini menjadi konsep win-win condition karena beberapa alasan:

• Pemerintah Korea Selatan membutuhkan tenaga kerja “kasar” di negaranya
• Hal ini dikarenakan rata-rata masyarakat Korea Selatan lulusan perguruan tinggi dan enggan melakukan pekerjaan tersebut
• Sektor industri yang banyak diminati adalah manufaktur dan perikanan
• Indonesia menjadi penyumbang ke-2 dengan peminat terbesar ke Korea Selatan

Indonesia mengirimkan Pekerja Migran Indonesia (PMI), sedangkan Korea Selatan juga bisa memperoleh manfaatnya dengan bisa terbantu untuk mengembangkan sektor bisnis maupun industrinya.

Lantas, yang menjadi pertanyaan, berapa kisaran gaji G to G Korea Selatan itu sendiri?

Bisa dikatakan, besaran gaji G to G Korea Selatan antara Rp 20 juta hingga Rp 40 juta dalam sebulan. Hal ini terbilang menarik, jika dibandingkan dengan Upah Minimum Kabupaten / Kota (UMK) di Indonesia yang berbeda jauh.

Jika mengacu pada kutipan website BP2MI terkait perusahaan dan range gaji, akan didapatkan dengan rincian besaran sebagai berikut:

Gaji ini terbilang cukup tinggi di Korea Selatan itu sendiri jika dibandingkan dengan negara yang lain. Kisaran yang bisa dikatakan cukup tinggi bisa menyentuh hingga angka Rp 30 jutaaan dalam sebulan.

Namun, gaji yang terbilang tinggi tersebut, tentu sebanding dengan biaya hidup yang nantinya dikeluarkan. Berikut MinCA akan berikan informasi terkait total biaya hidup yang mungkin dikeluarkan dalam sebulan.

Biaya Hidup di Korea Selatan

Selain dari gaji G to G Korea Selatan di atas, kamu juga harus siap dengan biaya hidup di Korea Selatan.

Berikut ini rincian kategori biaya hidup di Korea Selatan yang akan MinCA bantu breakdown secara lebih lengkap dan detail.

1. Biaya Makan

Biaya hidup di Korea Selatan yang paling utama tentu adalah makanan. Makanan menjadi hal yang paling pokok kebutuhan sehari-hari.

Bisa dengan cara stok makanan sendiri dan dimasak sendiri, maupun beli di luar secara langsung.

Estimasi biaya makan dalam sebulan sekitar Rp 7 juta sampai Rp 11 juta.

2. Biaya Tempat Tinggal

Selain biaya makan, ada juga biaya tempat tinggal. Murah atau mahalnya dari biaya tempat tinggal tergantung jenis dan fasilitas.

Jika berada di asrama, tentu akan lebih murah. Berbeda jika menggunakan tempat tinggal yang bersifat private yang notabene memiliki hunian luas.

Estimasi biaya tempat tinggal dalam sebulan sekitar Rp 3,5 juta sampai Rp 7,5 juta.

3. Biaya Transportasi

Selain makanan dan tempat tingga, ada juga transportasi publik. Transportasi yang sering digunakan adalah bus dan kereta.

Yang menarik di Korea Selatan, tarif hampir sama walaupun berbeda jenis kendaraan.

Estimasi biaya transportasi dalam sebulan sekitar Rp 250 ribu sampai Rp 1 juta.

4. Biaya Lain-lain

Biaya hidup di Korea Selatan adalah biaya lain-lain yang mencakup kebutuhan belanja bulanan, paket internet, alat mandi, camilan, dan masih banyak lainnya.

Tentu juga yang sibuk mengurus penampilan membutuhkan skin care. Masing-masing orang berbeda kebutuhan.

Estimasi biaya lain-lain dalam sebulan sekitar Rp 3 juta sampai Rp 10 juta.

Baca juga:

• Daftar Kursus belajar bahasa Korea online bersertifikat
• Coba Free Placement Test Bahasa Korea
• Program G to G Korea Selatan (Pembahasan Lengkap, Di-review oleh Korean Tutor Lead OTCA)

Persiapkan Semuanya dan yang Terpenting adalah Sertifikasi EPS-TOPIK!

Mengetahui mengenai bidang sektor G to G Korea Selatan di atas, ada begitu banyak hal yang harus disiapkan dari sekarang.

Salah satu yang terpenting adalah sertifikasi EPS-TOPIK. Hal ini penting, karena saat berada di Korea Selatan, kamu akan full berbahasa Korea Selatan.

Sementara itu, One Third Consulting and Abroad (OTCA) / PT Sepertiga Bahasa Internasional sebagai perusahaan bahasa asing terbesar se-Asia Tenggara bisa melatih kemampuanmu berbahasa Korea untuk persiapan EPS-TOPIK. Kamu bahkan bisa private!

Klaim Diskon Belajar Bahasa Korea Hingga Rp 800 Ribu!

Kamu mendapatkan klaim total diskon hingga Rp 800 ribu untuk mengikuti belajar bahasa Korea. Lebih dari 18.000 lulusan (data per 2023) bahagia bergabung dengan OTCA. Amankan seat, terbatas tiap bulannya!

9 benefit istimewa yang kamu raih saat ikut kursus kelas belajar bahasa Korea online bersertifikat di OTCA:

1. Sebagai persiapan ujian sertifikasi EPS-TOPIK
2. 12 kali pertemuan dalam 1 bulan
3. 🎁 Akses gratis video learning Korea (120+ video belajar)
4. 🎁 Akses gratis modul PDF
5. 🎁 Akses gratis rekaman kelas belajar
6. 🎁 Akses gratis webinar OTCA eksklusif
7. Bebas konsultasi studi dan karier bersama Tutor berpengalaman (pernah studi dan berkarier di Korea Selatan)
8. Bisa konsultasi tentang beasiswa, G to G Korea Selatan, ujian EPS-TOPIK, dan banyak lainnya
9. Jadwal fleksibel secara online

Dipublikasikan pada 8 Agustus 2023 dan telah di-review oleh Kirana Ssaem (Korean Lead Tutor OTCA). OTCA sebagai perusahaan bahasa asing online bersertifikat terbesar di Asia Tenggara dengan 17.800+ lulusan, siap membantumu belajar, studi, dan berkarier ke China, Jepang, Jerman, Korea Selatan, dan Prancis.

Habibullah Al Faruq

SEO Specialist, Content Writer, and Market Research. Experienced 3+ years managing website and professional culture learner.