Budaya Jalan Kaki di Jepang, Bikin Minder & Culture Shock!

Kebiasaan hidup sehat yang diterapkan masyarakat Jepang sedari kecil nyatanya selalu terpatri di otak mereka hingga melahirkan suatu budaya baru.

Salah satunya adalah jalan kaki. Itulah alasan mengapa Jepang mendapat julukan “negeri sejuta pejalan kaki“.

Karena memang jalan kaki sudah menjadi gaya hidup tiap warganya dalam melakukan rutinitas harian. Ditambah seruan dari pemerintah setempat yang memang menginisiasi tiap warganya untuk melakukan hal tersebut.

Tingkat produktivitas di Jepang kan tinggi tuh dibanding negara Asia lainnya, nah itulah yang menjadi pemerintah Jepang lebih sigap meminimalisir mobilitas manusia.

Jadi jangan heran lagi kalau kamu melihat lalu lalang orang-orang Jepang yang gemar melangkahkan kaki dalam kesehariannya.

Budaya Jalan Kaki di Jepang

Jalan kaki di Jepang

Sobat OTCA tahu nggak sih, menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal kesehatan, sebagian besar masyarakat Jepang mampu berjalan kaki hingga 6.010 langkah tiap harinya.

Riset yang dilakukan juga menyebut Tokyo sebagai ibukota paling ramah terhadap pejalan kaki. Fun fact paling menarik dari orang Jepang, mereka nggak hanya sekadar jalan kaki, tetapi mereka juga terbiasa berjalan dengan ritme cepat.

Hal ini mereka lakukan berkaitan dengan anggapan bahwa waktu adalah salah satu yang berharga.

Sobat OTCA pada sadar nggak sih, ternyata banyak nilai-nilai kehidupan yang bisa kita dapatkan dari hanya sekadar berjalan kaki. It’s amazing right?

Baca juga: Rekomendasi Wisata Pantai di Jepang yang Indah

Berbeda dengan Indonesia, Malah Dinobatkan Negara Paling Malas Jalan Kaki

Indonesia malas jalan kaki

Berbeda dengan Indonesia, mayoritas penduduk disini lebih memilih untuk menggunakan moda transportasi ketimbang berjalan kaki. Budaya jalan kaki ini menjadi satu hal yang sulit berkembang di kalangan masyarakat.

Ketika warga lokal berkunjung ke Jepang entah untuk kepentingan pendidikan, bisnis, atau hanya sekedar liburan.

Banyak dari mereka yang mengaku kaget dengan budaya tersebut. Dihadapkan dengan cara hidup yang asing sedikit banyak membuat warga Indonesia mengalami culture shock.

Gegar budaya yang dialami orang Indonesia ini tidak serta merta terjadi lohh gaiss. Perbedaan realitas gaya hidup yang mereka jalani sehari-hari memang berbanding terbalik dengan masyarakat kota Jepang.

Hampir seluruh masyarakat Indonesia, masih mengandalkan kendaraan pribadi dan moda transportasi umum untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya.

Bahkan, Indonesia pernah dinobatkan sebagai negara paling malas berjalan kaki menurut penelitian Stanford University pada tahun 2017.

Rata-rata masyarakat Indonesia hanya menghabiskan 3.513 langkah per hari untuk berjalan kaki. Maka tidak heran jika Indonesia menjadi negara pertama dengan kasus minimnya pejalan kaki.

Lain halnya dengan Jepang yang warganya gemar jalan kaki, masyarakat Indonesia lebih bergantung pada moda transportasi.

Nah, biar Sobat OTCA lebih paham terkait alasan sulitnya menerapkan budaya jalan kaki di Indonesia, yuk simak ulasan berikut ini:

  • Indonesia negara tropis. Cuaca panas di Indonesia menjadi salah satu penyebab masyarakat enggan berjalan kaki, loh! Belum lagi ketika musim penghujan datang.
  • Indonesia merupakan negara berkembang. Di saat pemerintah Jepang berlomba-lomba untuk menyeru gaya hidup “back to nature” dengan berjalan kaki, masyarakat Indonesia yang berstatus sebagai negara berkembang malah terperosok dalam budaya instan yang dibuat sendiri. Mereka menganggap jika ada yang praktis mengapa pilih yang ribet.
  • Minimnya fasilitas publik dari pemerintah. Tidak hanya berkampanye tentang budaya jalan kaki, pemerintah Jepang juga telah menyiapkan infrastruktur memadai yang ramah untuk pejalan kaki. Lain halnya dengan Indonesia, bisa kita lihat bahwa pengembangan fasilitas pejalan kaki belum menjadi prioritas dibanding fasilitas untuk moda transportasi lainnya.

Dilihat dari beberapa faktor diatas, sangat lumrah jika orang Indonesia mengalami culture shock akan budaya jalan kaki di Jepang.

Adanya gap antara realitas sosial yang terjadi di Jepang dan Indonesia menjadi hal yang patut diperhatikan oleh pemerintah.

Pemerintah juga bisa mengambil contoh dari negara Jepang untuk bisa memajukan Indonesia lewat langkah-langkah kecil yang nantinya bisa mengubah pandangan masyarakat terhadap pejalan kaki.

Walaupun Indonesia termasuk negara berkembang bukan alasan untuk menjadikan kita negara tertinggal!

Baca juga: Universitas Terbaik di Jepang Jurusan Teknik Informatika

Belajar Bahasa Jepang Hanya di OTCA

One Third Consulting and Abroad (OTCA) / PT Sepertiga Bahasa Internasional adalah perusahaan kelas kursus bahasa asing online bersertifikat terbaik di Indonesia.

Bahasa asing yang tersedia mencakup bahasa Jepang, Jerman, Korea, Mandarin, dan Prancis. Selain itu, kamu juga bisa konsultasi studi, karier, hingga program ke luar negeri.

Sebagai lembaga bahasa asing terbesar se-Asia Tenggara, per 2023, sudah lebih dari 17.900+ lulusan bergabung bersama OTCA. Terlebih, didukung 200+ Tutor berpengalaman dan pernah studi dan berkarier di luar negeri juga.

Apa yang kamu butuhkan? OTCA punya semua!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top